Profil Desa Girirejo

Ketahui informasi secara rinci Desa Girirejo mulai dari sejarah, kepala daerah, dan data lainnya.

Desa Girirejo

Tentang Kami

Jelajahi Desa Girirejo, Tempuran, sebuah desa perbukitan yang makmur di Magelang. Kenali potensi unggulannya dalam pertanian lahan kering, perannya sebagai sentra peternakan rakyat, dan pesona pemandangan alamnya yang menawan.

  • Topografi Perbukitan yang Khas

    Berbeda secara signifikan dari desa-desa lain di sekitarnya, Girirejo memiliki kontur wilayah berbukit yang menjadi basis utama bagi model ekonomi pertanian lahan kering dan peternakan.

  • Pusat Pertanian Lahan Kering

    Unggul dalam budidaya tanaman yang tidak bergantung pada sistem irigasi sawah, seperti singkong, jagung, dan tanaman kayu keras (agroforestri), yang disesuaikan dengan kondisi alamnya.

  • Sentra Peternakan Rakyat Terpadu

    Berfungsi sebagai salah satu sentra peternakan rakyat yang penting, khususnya kambing dan sapi, yang diintegrasikan secara sinergis dengan sistem pertanian lokal.

XM Broker

Berbeda dengan desa-desa tetangganya yang terhampar subur di dataran rendah aluvial, Desa Girirejo di Kecamatan Tempuran berdiri megah di kawasan perbukitan yang elok. Sesuai namanya yang berarti "bukit yang makmur", desa ini membuktikan bahwa kemakmuran dapat dipanen dari kontur tanah yang menanjak, melalui model pertanian lahan kering, peternakan rakyat dan kearifan masyarakat dalam mengelola ekosistem perbukitan secara berkelanjutan.

Kemakmuran dari Kontur Perbukitan

Identitas utama Desa Girirejo dibentuk oleh topografinya yang bergelombang. Kontur tanah yang berbukit ini menciptakan lanskap yang unik dan pemandangan alam yang memukau, dengan lembah-lembah hijau dan punggungan bukit yang membentang. Kondisi ini secara alami membentuk model pengembangan wilayah yang berbeda, di mana permukiman penduduk cenderung mengelompok di area yang lebih landai, sementara lereng-lereng bukit dimanfaatkan secara produktif untuk kegiatan pertanian dan peternakan.Karakter perbukitan ini tidak hanya mendefinisikan corak ekonomi, tetapi juga membentuk budaya masyarakat yang ulet, pekerja keras, dan memiliki ikatan yang kuat dengan alam. Kehidupan di Girirejo ialah sebuah testimoni tentang kemampuan adaptasi manusia dalam memanfaatkan keunggulan komparatif lingkungannya.

Tulang Punggung Ekonomi: Pertanian Lahan Kering dan Agroforestri

Karena kondisi alamnya tidak memungkinkan untuk pertanian padi sawah skala besar, masyarakat Desa Girirejo menjadi ahli dalam pertanian lahan kering atau tegalan. Komoditas utama yang menjadi tulang punggung ekonomi ialah tanaman-tanaman yang tahan terhadap kondisi tanah perbukitan, seperti singkong dan jagung. Hasil panen ini tidak hanya untuk konsumsi lokal, tetapi juga menjadi bahan baku penting yang dipasok ke industri pengolahan pangan di daerah sekitarnya.Selain tanaman pangan musiman, masyarakat juga menerapkan sistem agroforestri. Mereka menanam berbagai jenis tanaman kayu keras seperti sengon dan jati di lahan-lahan miring. Praktik ini tidak hanya berfungsi sebagai tabungan atau investasi jangka panjang bagi keluarga, tetapi juga memiliki fungsi ekologis yang vital untuk mencegah erosi dan menjaga kestabilan tanah di area perbukitan.

Sentra Peternakan sebagai Pilar Ekonomi Tambahan

Lahan perbukitan yang luas dan ketersediaan pakan ternak dari hasil pertanian menjadikan Desa Girirejo sebagai salah satu sentra peternakan rakyat yang penting di Kecamatan Tempuran. Hampir setiap keluarga petani juga merupakan peternak, dengan komoditas utama berupa kambing dan sapi.Sektor peternakan ini dijalankan dengan sistem pertanian terpadu yang efisien dan berkelanjutan. Sisa-sisa hasil panen dari ladang dimanfaatkan sebagai pakan ternak, sementara kotoran ternak diolah menjadi pupuk kandang organik untuk menyuburkan kembali lahan pertanian mereka. "Tanah di sini tidak cocok untuk padi sawah, tapi sangat bagus untuk singkong dan jagung. Hampir setiap keluarga juga punya kambing. Hasil kebun untuk pakan, kotorannya untuk pupuk, jadi semua berputar," jelas seorang ketua kelompok tani setempat. Siklus terpadu ini mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia dan meningkatkan efisiensi usaha tani.

Letak Geografis dan Karakteristik Wilayah

Desa Girirejo berlokasi di bagian barat daya Kecamatan Tempuran, menempati area dengan elevasi yang lebih tinggi dibandingkan desa-desa lainnya.Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), luas wilayah Desa Girirejo ialah 5,25 kilometer persegi (5.25km2). Sebagian besar wilayahnya merupakan lahan tegalan, perkebunan rakyat, dan hutan kecil, yang diselingi oleh permukiman.Adapun batas-batas administratif Desa Girirejo adalah sebagai berikut:

  • Berbatasan dengan Desa Kemutuk.

  • Berbatasan dengan Desa Tanggulrejo.

  • Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Salaman.

  • Berbatasan dengan wilayah Kecamatan Salaman.

Demografi Masyarakat Petani-Peternak yang Ulet

Menurut data publikasi "Kecamatan Tempuran dalam Angka 2025", Desa Girirejo dihuni oleh 7.850 jiwa. Dengan luas wilayahnya yang cukup besar, maka tingkat kepadatan penduduknya berada di angka 1.495 jiwa per kilometer persegi, relatif lebih rendah karena sebaran permukiman yang mengikuti kontur perbukitan.Mayoritas mutlak penduduknya berprofesi sebagai petani lahan kering dan peternak. Kehidupan di medan yang menantang telah membentuk karakter masyarakat yang tangguh, mandiri, dan memiliki etos kerja yang tinggi. Ikatan sosial antarwarga sangat kuat, diwujudkan dalam semangat gotong royong dalam mengelola lahan dan ternak.

Infrastruktur dan Tantangan Desa Perbukitan

Pembangunan infrastruktur di desa perbukitan seperti Girirejo memiliki tantangan tersendiri. Pembangunan dan pemeliharaan jalan menjadi prioritas utama untuk memastikan kelancaran transportasi hasil bumi, mengingat kondisi jalan yang menanjak dan rawan longsor saat musim hujan. Ketersediaan sumber air bersih juga menjadi perhatian penting, yang seringkali diatasi dengan sistem sumur bor atau pemanfaatan mata air.Fasilitas publik seperti sekolah, pusat layanan kesehatan, dan balai desa telah tersedia untuk melayani kebutuhan dasar masyarakat. Pemerintah terus berupaya meningkatkan kualitas infrastruktur untuk mengurangi kesenjangan dan mendukung potensi ekonomi desa.

Penutup

Desa Girirejo adalah bukti nyata bahwa kemakmuran tidak hanya datang dari sawah yang terhampar. Dengan keuletan dan kearifan, masyarakatnya telah berhasil mengubah tantangan topografi perbukitan menjadi sebuah keunggulan, menciptakan model ekonomi yang unik berbasis pertanian lahan kering dan peternakan terpadu. Potensi keindahan alamnya yang belum tergarap secara maksimal membuka peluang besar untuk pengembangan agrowisata di masa depan. Desa Girirejo bukan hanya sekadar `bukit yang makmur`, tetapi juga sumber inspirasi tentang bagaimana hidup selaras dan produktif dengan alam perbukitan.